kebaikan dan keburukan komik yang anda harus tahu



Komik merupakan bahan bacaan yang digemari oleh remaja kini. Amalan membaca komik sudah menjadi sesuatu yang lumrah sehingga amalan ini membawa pelbagai impak kepada pelajar.

Kebaikan ketara membaca komik ialah pelajar mampu berlibur yakni berehat untuk menenangkan emosi dan jiwa mereka dengan tenang. Penggunaan gambar yang menarik dan jalan cerita yang unik menjadikan pembacaan komik satu amalan yang menghiburkan.

Pada masa yang sama, amalan membaca komik ini juga secara tersirat menjadikan seseorang pelajar itu minat untuk membaca. Semakin banyak bahan komik yang dibaca sudah pasti timbul minat untuk membaca sebarang bahan termasuklah buku teks yang pastinya memberikan kesan positif kepada pelajar kita.

Namun, komik juga membawa impak negatif yakni harga bahan bacaan berunsur komik yang begitu tinggi ini. Sudah pasti pelajar akan menghabiskan sejumlah wang yang banyak untuk membeli bahan komik ini setiap minggu atau bulan yang boleh digunakan untuk membeli keperluan penting lain juga.

Komik juga sering dianggap pencetus unsur keganasan kerana banyak aksi yang dipaparkan melambangkan aspek keganasan. Tambahan pula, keganasan ini menyebabkan pelajar mudah terpengaruh lalu berusaha untuk menirunya sehingga menyebabkan mereka terjebak dalam aktiviti yang tidak sihat pula.

Kesimpulannya, pelajar perlu bijak untuk menilai jenis komik yang sesuai untuk dibaca oleh mereka. Pelajar harus sedar bahawa sebarang pembacaan perlulah berlandaskan rasa bertanggungjawab dan memberi informasi yang berguna.

Badan penerbitan ini berpusat di Amerika dengan berlandaskan agama katolik evangelisme dan telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 100 bahasa di dunia.  Penggalan ini saya tampilkan di blog tidak untuk menyulut kemarahan siapapun. Saya pikir orang yang sudah dewasa akan iman tidak perlu marah secara berlebihan jika agamanya dicela. An eye for an eye makes the world goes blind, begitu kata Mohandas Gandhi. “Pertarungan” antar agama sudah banyak terjadi, dan ini hanyalah salah satu contoh yang tidak berniat memihak agama manapun.
Saya cuma agak terkesima dengan bentuk propaganda agama dalam bentuk komik. Saya tersadar akan betapa dahsyatnya fungsi komik. Komik bagi masyarakat awam masih dipandang sebagai hiburan untuk anak-anak semata. Padahal, komik memiliki kekuatan yang sangat kuat sebagai media penyampai pesan. Gambar dan bahasa yang sederhana membuat pesan yang ingin disampaikan lebih mudah diserap oleh siapa saja dari berbagai usia. Scott McCloud, seorang teoritikus komik ternama, menjelaskan dalam bukunya “Understanding Comics”, tentang mengapa banyak orang menyukai komik. Menurutnya, gambar kartun yang sederhana justru menjadi kekuatan tersendiri dibanding sifat gambar realis yang rumit dan mendetail. Dengan menghilangkan detail tertentu pada sebuah gambar hingga mencapai sesuatu yang hakiki (misalkan gambar wajah mencapai hakikatnya hanya dengan dua titik dan satu garis), maka hal tersebut akan menguatkan makna gambar karena sifatnya menjadi universal. Kita bisa melihat diri kita sendiri dalam gambar kartun.
Komik “Men of Peace?” memuat sebuah narasi besar tentang agama Islam yang terlanjur dicap teroris. Keburukan-keburukan agama ini disederhanakan menjadi komik 22 halaman yang memuat percakapan antara seorang kakek dan cucunya dalam memandang tragedi 9/11. Pola-pola dalam komik Chick ini kebanyakan sama. Biasanya hanya ada dua tokoh di dalamnya. Dan semuanya serba hitam putih. Ada tokoh jahat yang khilaf, dan seorang yang taat akan agamanya menasehati si jahat dengan menyebutkan beberapa ayat kitab suci yang mendukung kemudian membimbing orang tersebut kembali ke jalan Tuhan. Pada akhirnya, si jahat akan bertobat dan di halaman paling belakang komik kecil seukuran kartu kredit yang mereka sebut “traktat” ini ada himbauan agar para pembacanya untuk menyebarkan traktat ini kepada semua orang.
Siapa yang kita lihat saat membaca komik ini? Diri sendiri? Atau jangan-jangan orang yang kita benci?  Jack Chick sendiri sebagai sang komikus mengaku menggambar komik berdasarkan wahyu yang ia dapat dari Tuhan. Mungkin ada yang melihat Tuhan saat membaca komik ini. Setidaknya dalam web chick.com, ada beberapa testimonial yang mengaku tercerahkan imannya dan bertobat setelah membaca komik ini.
Komik memang tidak bisa dianggap sepele. Komik merupakan sebuah media ekspresi bagi para komikus dan mereka sesungguhnya terlibat dalam proses pertumbuhan kebudayaan. Mereka adalah dinamikator-dinamikator yang kalau dilihat dari sejarah dan hasilnya, komik mampu menampung masalah sosial, politik, agama, sejarah dan berbagai aspek lain dalam kebudayaan.
Kelebihan komik dalam menyampaikan pesan dimanfaatkan dengan baik oleh Jack Chick untuk menyampaikan pesan-pesan “moral”nya, terlepas dari benar salahnya pesan tersebut (saya tidak ingin menghakimi iman seseorang karena artinya saya akan sama saja seperti mereka.) Kesederhanaan gambar, alur cerita yang simpel dan pesan yang ditampilkan secara harafiah membuat komik ini sangat mudah dicerna oleh siapa saja. Pesan-pesan, yang baik maupun yang buruk datang membombardir kita melalui berbagai media, terkadanga mengecoh. Oleh sebab itu sangat penting untuk selalu berpikiran terbuka dan tetap kritis, terlebih terhadap apa yang kita percayai dan anggap benar.

tugusan kali ini ialah fasal kebaikan dan keburukan komik 


Comments

Post a Comment


Disclaimer : This is a personal blog. Any opinions written in this blog is the opinion of the author and does not Involve any other parties.The author will not be liable for any loss or damage incurred while using the information in this blog. Any action without permission is strictly prohibited.

Popular posts from this blog

Contest SEO – Malaysia Best Blog 2015

Giveaway Merdeka 2015 Mialiana.com